ALTERNATE UNIVERSE OF INDONESIA


 Halo kawan kebudayaan


Kali ini aku akan membagikan sebuah Semesta Alternatif yang menjunjung tinggi unsur kebudayaan. Berikut saya jelaskan:

  • 1.    Riau, Sumbar, Jambi, Sumsel dan Lampung tetap menjadi Buddha seperti di jaman Sriwijaya. Akibatnya, bahasa Melayu lebih banyak pengaruh dari Sansekerta. Akan ada banyak tempat seperti Candi Muara Takus atau Biaro Bahal. Kuil/Wihara berbentuk seperti rumah Gadang. Akan lebih banyak perkawinan campur antara Bumiputra dan Tionghoa.
  • 2.       Batak melalui kota Barus menganut Kristen Ortodoks  sehingga muncul Huria Kristen Batak Ortodoks yang menggunakan ritus Aleksandrian dan menggunakan bahasa Batak Gerejawi sehingga mereka punya banyak perbedaan dengan Kristen lainnya di Nusantara, bisa dilihat ketika masuk gereja para perempuan mengenakan tudung ulos. Seiring perkembangan waktu orang Karo dan Gayo mulai memeluk Katolik ritus Timur. Pada bagian Toba dan bagian Timur Toba terdeapat sinkretisme antara Parmalim dan Buddha sehingga menghasilkan kepercayaan baru yang dianut oleh sebagian kecil orang Batak. Mereka menjadikan leluhur sebagai orang yang telah mencapai 'pencerahan'. Dari hasil sinkretisme tersebut para bikhu memakai kain hasil tenun yang bercorak. Aceh yang punya otonomi khusus memeluk Syiah namun sekuler yang menyediakan red district dan kasino terbesar di Sumatera. Bahkan jadi propinsi pertama yang melegalkan ganja, melegalkan aborsi, lalu juga mengakui kesetaraan gender. Banyak aktivis feminis ternama berasal dari Aceh Bagian Bengkulu menganut Anglikan karena pernah dikuasai oleh Inggris selama beberapa dasawarsa, sebagian kecil menganut Islam dan Katolik. Lalu bagaimana dengan kepulauan Riau? mereka memeluk Islam Ibadiyah. 
  • Kita berlanjut ke Kalimantan, Orang Banjar menganut Ortodoks Suriah, sedangkan Dayak tetap menganut kepercayaan leluhur mereka dan bahkan menyelenggarakan Konsili Sampit, Konsili Kotawaringin, Konsili Pulangpisau. Kalimantan Utara seperti biasa masih diisi mayoritas Muslim sedangkan Kaltim mulai ada gerakan Jai Kutai, sebuah gerakan Hindu Awakening yang kerap meromantisasi kemahsyuran Raja Mulawarman, mereka menjadi kaya karena melakukan membuat industri produk keseharian yang salah satu bahan bakunya ialah minyak sawit. 
  • Sulawesi ini cukup rumit saya kesulitan membayangkan tapi bolehlah saya coba, Orang Minahasa menganut Ortodoks Yunani yang langsung berada di bawah yurisdiksi Patriarkat Ekumenis Konstantinopel. Sebagian besar orang Tomohon yang telah diinsyafkan oleh SJW Vegan adalah dewan pengurus pusat WWF dan P.E.T.A. Orang Gorontalo menganut mazhab Hanafi. Orang Bugis menganut Islam bermazhab Maliki, sedangkan orang Toraja menganut Buddha Theravada. Bagaimana dengan Sulteng dan Sultra? Anggap saja sama seperti di dunia nyata, eh sebentar saya punya ide bagaimana jika orang Poso menganut Buddha Tantrayanan sedangkan orang Palu menganut Hindu Waisnawa
  • Ini bagian yang menarik. Sistem Politik Propinsi Bali adalah monarki elektoral konstitusional. Ada seorang raja yang dipilih oleh Dewan Raja-Raja yang terdiri dari Klungkung, Buleleng, Karangasem, Mengwi, Badung, Tabanan Gianyar, Bangli dan Jembrana  dan gubernur yang dipilih oleh Dewan Rakyat Bali. Warga NTB sebagian menganut mazhab Hambali dan sebagian lagi menganut Kristen Ortodoks Rusia sebagian lagi Protestan. Warga NTT menganut Buddha Mahayana, Kristen Ortodoks Armenia, Mormonisme dan Saksi Yehuwa. 
  • Orang Maluku seperti biasa sama dengan di dunia nyata, kecuali ada minoritas yang menganut mistisme sufi. Orang Papua perlahan menganut Syiah The Twelver yang rajin memproduksi martir sebagai bentuk perlawanan terhadap kesewenang-wenangan militer. Beberapa bangunan instansi pemerintahan terpajang foto potret Khomeini dan Soleimani berfilter Bear Bare Friend yang disensor dengan emoticon snorkeling. Tambang Grasberg dijadikan sebagai tempat perayaan Hari Asyura. Tanah Lembah Baliem dijadikan substitusi dari tanah Karbala. Namun ini yang tidak kalah menarik terdapat kuil Hindu Siwa di lereng Gunung Jayawijaya. Baru-baru ini diresmikan Patung Ganesha di kota Timika oleh Bupati yang OAP beragama Hindu. Semua ini dilakukan untuk menarik turis India yang saat ini GDP perkapita mereka tembus $ 7,700
  • Pulau Jawa ini jauh lebih rumit dari yang saya bayangkan karena terlalu kompleks untuk dipikirkan 

Cukup sekian dari saya nantikan revisi yang lebih mencengangkan terima kasih telah membaca dan jangan lupa baca puisi saya di bagian label antolokhiye!







Komentar