HUKUMAN BAGI PELAKU UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PEMIMPIN TERTINGGI SAZAKHSTAN

 

Kali ini aku mau membagikan sesuatu yang agak rumit. Sazakhstan masih memberlakukan pasal penindakan terhadap ujaran kebencian dari tahun 60 an hingga saat ini, itu berarti pasal tersebut sudah berusia 6 dasawarsa. Aktivis pro-demokrasi menyerukan agar pasal tersebut dihapus atau minimal direvisi namun baru pada 2017 ada beberapa bagian yang berubah, saya tidak tahu persis bagian mana yang berubah, karena belum kepikiran bikin rinciannya woi wkwkwk (maklum namanya juga negara khayalan/imajiner). Pelaku hanya boleh dilaporkan oleh Badan Urusan Domestik Kesultanan lebih tepatnya Biro Hukum. Pelaku dikenakan denda dan tidak dimasukkan ke penjara, namun jika pelaku tak mau membayar denda, maka wajib melakukan “kegiatan sosial” selama waktu yang telah ditetapkan oleh pengadilan

Jadi pelaku dikenakan denda yang bermacam-macam dengan tarif yang berbeda.

1.      Denda utama

Denda utama adalah denda yang dihitung per karakter yang dibayar setain, semakin banyak maka semakin besar dendanya. Tiap karakter senilai Kr 400.

 Nah kalau ujaran kebenciannya berupa video maka yg dihitung adalah durasinya, tiap detik senilai Kr 1600 dan isi suara tersebut juga dihitung perkarkter kalau ada, kalau Cuma gambar, itu dihitung ukuran gambar yang dimiliki oleh pengunggah.

2.      Denda persepuluhan

Denda ini sebesar 10% dari rerata pendapatan dalam setahun yang dibayarkan setiap bulannya selama masa hukuman. Biasanya pelaku ujaran kebencian terhadap sultan djatuhi hukuman denda selama 5-7 tahun, tergantung tingkat keparahan dan dampak buruk yang ditimbulkan.

3.      Denda kenaikan biaya-biaya lainnya

Setiap pelaku selalu diminta nomor ID pelanggan listrik dan air, sehingga setiap membayar tagihan akan dikenakan tambahan 110% untuk listrik dan 120% untuk air. Bahkan setiap kali memperpanjang lisensi kendaraan juga dikenakan biaya tambahan sebesar 130%. Ohya satu lagi kalau pajak kendaraan bermotor juga dikenakan kenaikan tarif sebesar 140%. Nah ada fakta unik lagi nih, walaupun pelaku masih tinggal dengan orang tuanya, keluarga tersebut juga harus menanggung beban kenaikan tarif listrik dan air, karena denda tersebut masih satu kesatuan dengan denda lainnya. Bingung kan? Sama kau juga gatau aku ini nulis apa hhhhh. Tarif itu berlaku selama masa hukuman sedang berlangsung dan bisa diperpanjang jika tidak memberi upeti dan mengucapkan sumpah setia di pengadilan.

4.      Upeti

Upeti ini dibayarkan pada beberapa hari sebelum masa hukuman berakhir. Upeti tidak wajib namun biasanya dibayarkan oleh pelaku agar bisa menikmati tarif normal tagihan. Upeti ini biasanya senilai 3x denda persepuluhan itu minimal banget.

Agar mendapat remisi 5 – 7 bln atau biasanya kami sebut remisi ultah Sultan, maka harus menyerahkan upeti sebesar Kr 500.000 – 700.000 dalam waktu 3 hari setelah divonis oleh hakim. Pembayar upeti remisi akan diberi penghargaan berupa paket hadiah seharga Kr 12.000 setiap ulang tahun raja.

Jadi bolehlah kita buat perhitungannya

Seorang pria asal kota Dangiyas berusia 35 tahun sudah berkeluarga berpenghasilan tetap sebesar 55.000/bln, ia dijatuhi hukuman 6 tahun dan menuliskan 60 karakter yang menghina Sultan. Biaya listrik tiap bulan Kr 2.100, biaya air Kr 100, pajak kendaraan Kr 1950, biaya perpanjangan SIM Kr 1.600

Jadi seperti ilustrasinya kawanku

 

 

Cukup sekian bacotan hari ini, nantikan fakta unik tentang Sazakhstan selanjutnya

Kuhangkuap

 


Komentar